Jalan untuk menuju fase tersebut kadang tidak lah mudah. Banyak hal-hal yang menjadi masalah sendiri. Tiap pasangan akan berbeda satu sama lain.
Ada yang sulit karena salah satu belum bisa diajak serius, ada juga yang sulit karena faktor ekonomi, bahkan yang tidak kalah banyak kasusnya adalah restu orang tua yang tidak kunjung datang.
Yang terkahir ini adalah hal paling rumit. Bagaimana tidak, restu dari kedua orang tua adalah salah satu hal penting, yang akan menjembatani setiap anak untuk melanjutkan kehidupannya di dalam pernikahan.
Ketika jodohnya sudah keliatan, tapi orang tua tidak merestui. Lalu perkara apa sajakah diantaranya yang sering membuat orang tuan tidak merestui hubungan anaknya?
1. Adat istiadat
Banyak diantara orang tua yang masih memegang teguh ajaran leluhur. Misalnya dalam hal memilih pasangan hidup.
Meski pada era yang sudah modern ini, sudah banyak pula yang tidak mempermasalahkan. Tapi selalu ada segelintir orang-orang tua yang masih setia dengan budaya tersebut.
Ketika sang anak memiliki pasangan yang tidak seharusnya, menurut mereka. Sudah pasti akan menentang. Hal ini pun berakibat pada restu yang tidak kunjung keluar.
Contoh kecil, misal laki-laki sunda tidak boleh menikah dengan wanita jawa. Entah apa mitosnya. Tapi setiap suku biasanya memiliki pantrangan sendiri-sendiri. Jika pasanganmu termasuk yang dipantrang tersebut, segeralah bicarakan.
2. Kemapanan Anak dan Pasangannya
Sebenarnya pertimbangan orang tua itu selalu ada benarnya. Misalnya saja dalam memilih pasangan untuk sang anak. Beberapa orang tua sangat memperhatikan faktor kemapanan. Baik itu dari anaknya, ataupun dari pasangannya.
Hal ini cukup wajar. Dia ingin memastikan dahulu apakah anaknya sudah sukses dalam hidupnya, hasil dari dia mendidiknya. Begitupun pasangannya apakah juga termasuk orang yang sukses, sehingga dia tidak segan untuk menitipkan kebahagiaan anaknya yang dia jaga selama ini.
Yang salah adalah ketika sudah tidak wajar. Misalnya mempatok kriteria khusus untuk pasangan sang anak. Sehingga ketika kriteria tidak sesuai, restu pun tidak diberikan.
3. Bibit atau Kriteria Calon Besan
Selain kriteria calon menantunya, banyak juga orang tua yang memiliki kriteria calon besannya.
Dia akan melihat dulu dari pasangan anaknya, bahwa keturunan siapa? Bagaimana asal-usulnya? Apakah bibit unggul? Jika tidak, maka restu pun akan sulit keluar.
Meski tidak selalu orang tua neko-neko seperti itu, tapi selalu ada saja yang demikian. Apalagi dia memiliki derajat tinggi, biasanya dia akan menginginkan pasangan besan yang sederajat dengannya.
Tantangan untuk anak-anaknya ketika memilih calon tidak seperti kriteria sang orang tua, adalah tidak direstui. Wajar gak sih?
4. Perbedaan Keyakinan
Hal terakhir dari alasan kenapa orang tua tidak merestui hubungan anaknya, adalah soal keyakinan. Hal yang paling krusial dan sensitif.
Hampir 80% orang tua tidak merestui hubungan anaknya, ketika berbeda keyakinan. Hal itu tentu karena aturan dari agama masing-masing yang tidak membenarkan hal itu.
Konon ketika keyakinan saja sudah berbeda, visi misi dan cara menjalani hidup pun akan berbeda. Sehingga menurut orang tua itu tidak baik untuk jangka panjang.
Banyak dari pasangan-pasangan yang rela merubah keyakinannya, hanya demi restu orang tua. Meski merubah keyakinan karena sesuatu itu tidak banyak baiknya.
Untuk yang satu ini memang sulit dimaklumi sih. Bagi pasangan yang kebetulan memiliki keyakinan yang berbeda, dan ditentang oleh restu orang tua. Lebih baik saling intopeksi saja, dan pertimbangkan matang-matang.
Kecintaan kita kepada pasangan, pasti akan kalah dengan kecintaan kita kepada orang tua. Dan begitupun sebaliknya.
Itu diantaranya hal-hal yang bisa menjadi penghambat restu orang tua.