Najwa Shihab adalah salah satu jurnalis ternama dan terbaik yang ada Indonesia. Dia mulai menekuni karir di dunia presenter saat kerap membawakan acara di salah satu TV swasta sekitar tahun 2000-an. Meski Najwa lulusan Fakultas Hukum UI, anak dari mantan menteri agama era kabinet pembangunan VII Quraisy Shihab ini lebih tertarik pada dunia jurnalistik ketimbang menjadi pengacara.
Najwa merupakan presenter yang handal dan cerdas. Berbagai penghargaan di dunia jurnalis sudah berhasil diraihnya. Program TV yang ia bawakan pun menjadi terkenal dan diminati banyak orang berkat pembawaannya yang khas, kritis dan lugas. Salah satu acara TV yang masih eksis hingga sekarang dan menjadi icon seorang Najwa Shihab adalah talkshow dengan mengambil namanya, Mata Najwa.
Di acara tersebut Najwa dipercaya untuk mewawancara berbagai tokoh terkenal negeri. Mulai dari public figure, tokoh masyarakat, politikus hingga petinggi negeri. Berbagai tema diangkat di acara tersebut, Najwa sering mengangkat isu yang sedang hangat termasuk keresahan masyarakat dan kritikan untuk pemerintah. Tidak banyak yang bisa seberani Najwa dalam menyampaikan opini, sehingga banyak sekali pihak yang mendukung dan acara itu sering menjadi perhatian.
Kata-kata yang dilontarkan Najwa selalu tajam dan mendalam, kadang membuat kewalahan bintang tamu dalam menjawab. Meski seringkali ketus, namun masih dalam kaidah kesopanan sehingga masih enak untuk dinikmati para penonton.
Kumpulan Quotes Najwa Shihab Cerdas dan Bijak
Gaya Najwa dalam menggali informasi dan pengarahkan lawan bicaranya memang sangat khas. Najwa juga seringkali membagikan kata-kata inspirasi yang disampaikan diakhir acaranya. Berikut alfabetis.com berikan rangkuman kutipan inspirasi dari Najwa Shihab untuk motvasi anak muda.
- Dalam kondisi darurat korupsi, pejabat negara tetap mencuri silih berganti. Sebanyak koruptor masuk penjara, sebanyak itu pula regenerasinya menggarong negara.
- Keadilan jadi barang sukar, ketika hukum hanya tegak pada yang bayar.
- Di tengah pusaran kegelapan, kejahatan kerap dimaklumi sebagai kewajaran.
- Tiap orang bisa punya mimpi, tapi tak semua bisa bangkitkan semangat tinggi.
- Usia muda adalah modal agar tangan terus terkepal, untuk arungi medan politik yang terjal.
- Ambisi politik tentu wajar saja, selama pandai menginsyafi batasan etika.
- Berbuat untuk sebuah harapan, yang tidak lagi dikeluhkan tetapi diperjuangkan.
- Kebenaran & kepastian mengapung, di antara uang & kuasa yang mengepung.
- Berpolitik jadi sebuah pilihan yang mesti dipertimbangkan, bagi siapapun yang menghendaki perubahan. Karena perubahan tak datang tiba-tiba, hanya berkat doa di tengah malam buta.
- Bagaimana anak muda bisa diam ketika aparat justru miskin teladan.
- Keistimewaan bukan karena keturunan, tiap orang harus bekerja untuk mendapat penghidupan.
- Berbicara politik sebagai debat kebijakan, bukan kasak-kusuk elit berebut kekuasaan.
- Apa karena hidup orang kecil patut menderita, dan orang miskin pantas terhina? Sebagai tumbal mereka tersisa jadi catatan kaki.
- Pemuda hari ini harus turun tangan, berkarya nyata menjawab semesta Indonesia.
- Soal kalah menang jangan Anda bilang sekarang, kita berjuang dulu.
Baca Juga: Kata-Kata Pramoedya Ananta Toer yang Bisa Dijadikan Inspirasi
- Aroma rempah yang mengundang kolonialisme, derita panjang yang berujung nasionalisme.
- Nyawa manusia bukan tragedi tontotan dan statistik belaka, ya, lebih baik tidak berangkat terbang daripada tidak pernah tiba.
- Jangan bosan bicara tentang kebenaran, agar demokrasi tak berakhir dengan kesia-siaan.
- Maka jadilah seorang pembaharu, biar orang lain yang ikut meniru. Daripada terus mengikuti tren tanpa henti, hidup bisa habis tanpa pernah diisi.
- Berani muncul melawan arus, mendobrak kepalsuan yang terlanjur serius.
- Wajah penjara cermin hukum negara, sungguh-sungguh atau pura-pura.
- Banyak anak muda yang tumbang karena korupsi, mereka lupakan visi dan hanyut pada nikmat duniawi.
- Membangun karya dalam sunyi, dengan ikhlas karena cinta pada negeri.
- Dalam kondisi darurat korupsi, pejabat negara tetap mencuri silih berganti. Sebanyak koruptor masuk penjara, sebanyak itu pula regenerasinya menggarong negara.
- Di pundak pemimpin yang bebas korupsi, di situlah masa depan negeri.
- Pendidikan adalah awal dari perubahan, tanpa pendidikan tidak ada peradaban.
- Saatnya berbuat dan berkarya, susun rencana sekarang juga, mulailah secepatnya.
- Timur adalah kita yang terjaga lebih dulu, timur adalah Indonesia yang tak sabar menunggu.
- Tanah air adalah petak-petak yang harus diolah, tanah air adalah lautan yang harus dibelah.
- Meski perkuliahaan adalah perguruan tertinggi yang bisa dicapai seseorang, namun kita bisa belajar dari berbagai hal termasuk pengalaman.
- Dalam pengabdian memberi rasa aman, polisi menabung risiko kematian.
- Banyak kasus terpendam, berakhir pada si kambing hitam. Sedang para pelaku utama, tetap nyaman di singgasana.
- Hukum yang dibiayai transaksi suap, membuat wajah peradilan begitu gelap.
- Negara kita sangat beragam, butuh kemampuan toleransi guna mencari jalan tengah untuk menghadapi perbedaan.
- Karena memilih lewat Pemilu, bukan seperti melempar dadu. Kita semua yang akan menentukan, nasib Indonesia di masa depan.
Baca Juga: Kumpulan Kalimat Bijak Sahabat Nabi Tentang Islam
- Pejabat publik tutup mata, uang haram tak lagi berdosa. Sekeras itu hukum dibuat, sepandai itu pula praktek muslihat.
- Bagaimana mencari pemimpin dengan hemat dan bebas korupsi, di tengah kondisi kepartaian berbiaya mahal tapi miskin legitimasi.
- Jangan bermain sama nasib kamu sendiri, lakukan totalitas bahkan ketika itu adalah hal pertama yang akan kamu lakukan.
- Apa arti ijazah yang bertumpuk, jika kepedulian dan kepekaan tidak ikut dipupuk?
- Kaum mapan adalah musuh utama, bagi pemimpin untuk mengubah kota.
- Jakarta kota yang tunduk selera pribadi, menawarkan mimpi dan ilusi.
- Anak Muda, mari kita ubah orientasi tak terjebak gaya hidup menumpuk materi. Hidup jujur sederhana, menolak jalan instan menghalalkan segala cara.
- Entah bagaimana harus berlaku, setiap pemilu banyak orang yang ragu.
- Karena nasionalisme bukan slogan mati, tapi pengorbanan kolektif membela visi.
- Dengan jurus transparansi, mereka hadang gerak-gerik para pencuri. Jika atasan berani buka-bukaan, anak buah akan sulit selewengkan jabatan.
- Belajar tentu keharusan yang tak boleh diabaikan, namun merugilah jika belajar disempitkan semata perkuliahan.
- Aparat yang tak dipercaya, memicu ganasnya amuk massa. Lantaran hukum mudah terbeli, membuat siapa saja bisa jadi polisi.
- Sejarah akan menghitamkan mereka yang layak dijatuhkan, sejarah akan meninggikan mereka yang memang layak dimuliakan.
- Menunggu wakil rakyat yang sadar posisi untuk berbakti, tak gampang mabuk jabatan dan materi.
- Demokrasi tidak untuk melayani penguasa, demokrasi ditujukan memuliakan warga negara.
- Partai hanya aktif menjelang waktu pemilu tiba, warga diajak terlibat hanya 5 tahun sekali saja.
- Saat kekuasaan mulai berkoalisi, masih adakah kehendak rakyat & ideologi dihargai.
- Inilah pengabdian di jalan yang sepi, perjuangan yang sering kali tak bertepi.
- Pemuda masa silam menggelorakan kehendak bersatu, hari ini rayakanlah Indonesia tanpa ragu.
- Di tanah kita agama dan tradisi saling memberi arti, membuka peluang untuk saling menghargai.
- Politik seharusnya soal sehari-hari, memecahkan masalah publik penuh peduli.
- Semakin menor Jakarta terlihat, logika publiknya sungguh jauh tersesat.
- Di hadapan kekuasaan semua bisa serupa, tak pandang usia tua maupun muda.
- Para pemilih harus diberi kandidat bermutu agar Pilkada tak jadi pesta yang sambil lalu.
- Sungguh tercela para politisi, yang mengabdi untuk menolong diri sendiri.
- Bagaimana rakyat bisa percaya hukum, jika sang penegak yang justru melanggar hukum.
- Indonesia tak tersusun dari batas peta, tapi gerak dan peran besar kaum muda.
- Melihat riuh pemilu mengharu-biru, tapi negeri tetap saja terbelenggu.
- Kasus misterius dibuka dengan data, mengusik mereka yang berdosa. Membuka jalan agar keadilan tak kandas, asalkan hukum tak dipangkas.
- Kampanye berubah menjadi unjuk harta, rakyat dikerdilkan sebatas suara.
- Mereka yang dipilih dengan suara, jangan belagak lupa menggunakan mata dan telinga.
- Masyarakat coba dipikat, dengan pencitraan palsu yang merakyat.
- Simbol dan panji agama pantang tergadai, terlebih di kemuliaan bulan suci.
- Tak ada orang istimewa di penjara, karena mereka hanyalah narapidana. Walau pernah jadi pejabat, tetap saja statusnya penjahat.
- Pada kaum muda kita menitip masa depan, jangan biarkan jiwa mereka hangus oleh ego dan dendam.
- Mari berhenti melihat penderita HIV/AIDS sebagai aib dan nista,mereka layak menyambung hidup & berdaya dengan dukungan kita.
- Jabatan menjadi berhala, ketika penguasa lebih sayang dukunnya.
- Dalam dunia penuh pura-pura, anak muda sibuk memisahkan dusta dari kata.
- Politik adalah lautan pragmatisme, kompromi demi kompromi bisa melelehkan idealisme.
- Yang menjadi pena adalah kebaikan, yang menjadi tinta adalah kemanusiaan.
Itulah kumpulan kalimat-kalimat inspirasi dari Najwa Shihab yang sering dilontarkan di acara Mata Najwa. Kata-kata Najwa yang cerdas dan kritis sering digunakan oleh orang-orang sebagai motivasi. Biasanya dibagikan juga di media sosial seperti untuk caption Instagram, postingan Facebook, cuitan Twitter, dan lain-lain.