Mendaki gunung bukan menjadi hal yang tabu di jaman sekarang. Siapa saja bisa melakukannya. Baik yang memang hobi, ataupun yang hanya iseng atau menghilangkan penat saja.
Sekarang tidak perlu menjadi anggota mapala untuk mendaki gunung, bahkan orang awam pun banyak yang tertarik dan melakukan pendakian.
Eitssss tapi jangan sembarangannya ya. Meskipun sudah serba mudah, baik informasi maupun akomodasi untuk mendaki gunung. Tetapi, mendaki gunung juga ada aturannya lho.
Untuk pengalaman mendaki yang lebih baik (terutama untuk pemula) yuk simak beberapa tips dan informasi seputar mendaki gunung berikut ini.
1. Siapkan alat mendaki selengkap mungkin
Informasi-informasi seputar mendaki gunung sangat mudah didapat di era digital ini. Info tentang gunung nya, basecamp nya, transportasi nya, dan lain sebagainya bisa dengan mudah didapatkan di internet.
Hal lain yaitu soal peralatan mendaki. Kini, sudah marak dijual dipasaran dengan berbagai jenis, merk dan harga. Kalau dulu perlatan gunung itu masih sangat jarang di jual dan harga relatif mahal. Kini tidak akan khawatir lagi.
Pasalnya, banyak merk-merk baru yang menjual barang-barang hampir serupa dengan harga yang bervariasi, sehingga bisa menjadi alternatif dan pilihan.
Untuk mendaki yang lebih aman, usahakan siapkan peralatan selengkap mungkin ya. Paling tidak peralatan-peralatan penting yang utama. Seperti tenda, sepatu tracking, carrier / daypack, peralatan masak, dll.
Belum beli? Dana nya kurang? Gampang. Semua sudah di buat mudah dan simple.
Bagi yang tidak memiliki perlatan, ada jasa penyewaan peralatan mendaki kok. Baik itu di masing-masing kota tempat tinggal, ataupun di basecamp gunung tujuan juga biasanya disediakan. Tinggal sediakan sedikit budget yang bisa dibagi dengan partner mendaki, sudah dapat peralatan yang safety. Mudah kan?
2. Persiapan fisik dan mental
Persiapan ini sangat penting sebelum mendaki gunung. Selain peralatan, badan juga harus dipersiapkan untuk mendukung pendakian.
Sebelum mendaki minimal 1-2 minggu sebelumnya biasakan untuk latihan-latihan ringan. Pemanasan setiap pagi, agar otot bergerak sehingga tidak kaku. Lebih baik lagi ditambah dengan latihan-latihan untuk menguatkan kaki, pundak dan lain-lain. Contohnya lari, naik turun tangga, berenang, push up, shit up, dll.
Yang harus diperhatikan adalah kadar olahraga tidak berlebihan alias secukupnya saja. Jangan sampai belum mendaki sudah kecapean. Dan juga di hari-hari menjelang pendakian hanya pemanasan ringan saja, agar badan segar.
Selain olahraga, bantulah dengan asupan makanan dan minuman sehat. Misalnya mengkonsumsi vitamin, makanan bergizi, buah, dll.
3. Memilah barang bawaan sebaik mungkin
Nah, ini dia yang jarang diperhatikan oleh para pendaki pemula. Bahkan oleh pendaki-pendaki yang sudah biasa naik gunung.
Memilih barang sangat penting dan banyak manfaatnya. Selain supaya tas / carrier lebih ringkas, juga isinya usefull sesuai kebutuhan.
Hal ini bisa mencakup peralatan maupun logistik. Banyak diluaran sana yang asal membawa baju, takut tidak cukup lah, takut kedingian lah, sehingga semua masuk tas. Alhasil tas berat, dan bisa saja barang-barang itu tidak terpakai.
Baca Juga: Daftar Alat Mendaki Gunung yang Wajib Ada di Carrier
Untuk mensiasatinya, pastikan kamu sudah mempelajari dulu gunung tujuan kamu. Suhunya, medannya, dll. Itu akan sedikit membantu kamu dalam menyiapkan peralatan seperti baju, jaket, dll.
Misal mendaki gunung yang relatif pendek dengan suhu yang normal, kan perlu tuh bawa jaket tebal-tebal, sleeping bag, atau baju banyak-banyak.
Begitupun dalam hal makanan / logistik. Mie instan menjadi yang paling banyak dibawa biasanya oleh para pendaki. Padahal kalau di pikir-pikir, makan mie instan itu kenyangnya hanya seketika. Dan perut akan cepat lapar lagi apalagi dalam cuaca yang dingin.
Jadi, daripada bawa mie instan banyak-banyak yang membuat berat dan memakan space di tas, lebih baik membawa beras atau karbohidrat lain yang lebih bergizi. Supaya asupan dan sumber tenaga cukup, tanpa menyebabkan tas penuh.
4. Memilih partner pendakian
Hal non teknis ini sangat penting lho untuk kita para pendaki pemula.
Memilih partner atau team mendaki itu ibarat memilih pasangan hidup. Ya, bagaimana tidak. Partner mendaki kita itu harus orang yang benar-benar bisa mengerti dan memahami kita, sepemikiran, bisa saling menahan ego masing-masing. Mau membantu saat kesulitan, mau menunggu saat kelelahan, mau berbagi saat kekurangan. Gimana? Udah kayak pasangan hidup kan? Hehehe.
Pasti diantara kalian pernah mendengar, berita seorang pendaki yang ditinggal di jalur pendakian sendiri karena team nya ingin segera sampai ke puncak gunung, sedangkan dia sudah kelelahan.
Itu salah satu contoh kesalahan dalam memilih partner pendakian, yang seharusnya bisa saling menguatkan ketika salah satu team nya kelelahan bukan malah meninggalkan. Bahkan dalam keadaan yang sangat membutuhkan pertolongan.
Duh, jangan sampai ya... Semoga kamu bisa menemukan team yang solid dan mendukung pendakian berjalan baik sampai kembali pulang. Aamiin.
5. Mematuhi seluruh peraturan di Gunung
Terakhir, yang harus diperhatikan oleh para pendaki baik itu pemula ataupun yang sudah biasa adalah haru mematuhi seluruh aturan. Lakukan do and don’t dimanapun kita berada. Termasuk di Gunung.
Baca Juga: Rekomendasi Gunung di Jawa Barat yang Ramah Untuk Pemula
Semua gunung memiliki aturannya masing-masing. Biasanya saat kita sampai basecamp, kita akan mendapatkan briefing ataupun arahan dari pengurus tentang aturan-aturan yang ada di masing-masing gunung.
Semua aturan pada dasarnya bertujuan untuk membantu pendakian kita supaya lancar dan aman. Sehingga sangat penting untuk kita para pendaki untuk mengikutinya agar pendakian kita berjalan dengan baik.
Misalnya larangan mendaki melalui jalur ilegal atau membuat jalur sendiri, berguna agar kita tetap aman dan tidak nyasar. Pun ketika tersesat, team tidak akan terlalu kesulitan menemukan kita.
Larangan untuk membuat api, supaya tidak ada kebakaran hutan.
Larangan untuk mendirikan tenda di tempat tertentu, tujuannya mungkin karena tempat kurang aman, rawan badai, binatang buas, atau lain sebagainya.
Balik lagi, semuanya untuk kebaikan kita sebagai pendaki bukan? Lebih umumnya untuk kebaikan alam itu sendiri.
Karena sudah seharusnya, kita dan alam berdampingan saling memberikan manfaat. Ketika kita bergantung padanya, kita juga harus melakukannya dengan baik. Apalagi kita sebagai manusia tidak akan bisa melawan alam.
Itu kiranya sedikit panduan berupa tips dan informasi untuk para pendaki pemula yang ingin memulai atau mencoba mendaki gunung.
Semoga kamu bukan salah satu yang membuat citra buruk para pendaki pemula (kekinian), yang konon tidak tau aturan. Mendaki untuk gaya-gayaan, dan ulah lainnya.Dan semoga artikel ini ada manfaatnya ya untuk teman-teman pembaca. Selamat mendaki gunung~
Artikel ini berkaitan dengan informasi mendaki gunung, tips mendaki gunung, trik mendaki gunung, panduan mendaki gunung bagi anak muda, cara mendaki gunung yang baik, persiapan untuk mendaki gunnung, gunung indonesia.